Baju sablon merupakan salah satu pakaian yang menggunakan teknik mencetak gambar atau teks pada suatu permukaan bahan kain untuk membuat baju. Proses sablon memanfaatkan penggunaan stensil dan tinta untuk mencetak desain pada kaos atau tekstil lainnya. Pada zaman ini, di era modern, teknik sablon adalah salah satu cara membuat desain baju maupun tekstil lainnya menjadi lebih menarik. Sablon sendiri memiliki beberapa manfaat, di antaranya yaitu memperindah tampilan produk dimana sablon  memungkinkan desain grafis yang menarik pada produk, menambah nilai estetika dan memberikan identitas atau ciri khas tertentu. Dan proses produksi yang efisien dalam jumlah besar sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk pembuatan seragam, merchandise acara, atau produk massal lainnya dengan biaya produksi yang lebih rendah per unit.
Langkah-langkah Membuat Baju Sablon
Proses pembuatan baju sablon melibatkan beberapa tahap utama. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang biasanya dilakukan dalam pembuatan baju sablon:
- Desain
Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu buat atau tentukan desain yang akan dicetak pada baju menggunakan perangkat lunak desain grafis seperti Adobe Illustrator atau CorelDRAW. Desain kemudian diubah menjadi format yang sesuai untuk proses sablon. Pisahkan warna jika desain menggunakan lebih dari satu warna, karena setiap warna memerlukan cetakan atau screen terpisah.
- Pembuatan Screen
Persiapkan Screen: Screen atau kain kasa khusus sablon dipasangkan pada bingkai. Screen ini memiliki lubang-lubang kecil yang akan meneruskan tinta ke kain.
Proses Afdruk: Aplikasikan emulsi atau zat kimia yang peka cahaya pada screen, lalu jemur hingga kering.
Ekspos Desain: Tempelkan desain di atas screen yang telah dilapisi emulsi, kemudian sinari dengan lampu khusus (biasanya UV). Bagian screen yang tertutup oleh desain akan menghalangi cahaya, sedangkan bagian terbuka akan terkena cahaya.
Cuci Screen: Setelah proses ekspos, screen dicuci dengan air sehingga bagian yang tertutup oleh desain akan terbuka, membentuk cetakan sesuai dengan pola desain.
- Persiapan Baju
Letakkan baju di atas meja sablon atau alat khusus yang akan menahan kain pada posisi stabil. Pastikan baju sudah dalam posisi rata agar hasil sablon lebih rapi dan presisi. Letakkan screen yang sudah memiliki cetakan desain di atas baju pada posisi yang diinginkan.
- Aplikasi Tinta
Pilih tinta sablon sesuai bahan baju dan jenis sablon yang diinginkan, seperti tinta plastisol, tinta rubber, atau tinta water-based. Aplikasikan tinta di atas screen, lalu gunakan rakel (alat penggosok) untuk menyebarkan tinta dan menekan tinta melalui screen sehingga menempel pada baju. Jika desain menggunakan beberapa warna, ulangi langkah ini untuk setiap warna, menunggu hingga setiap lapisan tinta kering sebelum melanjutkan ke warna berikutnya.
- Pengeringan Tinta
Tinta harus dikeringkan agar menempel dengan baik dan tidak luntur. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengering khusus (heat gun atau conveyor dryer), atau dengan dijemur di bawah sinar matahari. Untuk tinta plastisol, proses pengeringan menggunakan alat pemanas khusus agar tinta benar-benar mengering dan menyatu dengan kain.
- Pengecekan dan Finishing
Setelah sablon kering, periksa kualitas hasil cetak untuk memastikan tidak ada kesalahan atau tinta yang luntur. Untuk beberapa jenis tinta, tahap finishing mungkin melibatkan proses curing (pemanasan akhir) untuk memastikan daya tahan sablon.
- Packing dan Penyimpanan
Setelah baju sablon selesai, lipat dan kemas dalam plastik atau kemasan yang sesuai. Pastikan penyimpanan di tempat yang bersih agar tidak terkena debu atau kotoran sebelum dikirim atau dijual.
Demikianlah pembahasan mengenai baju sablon. Serta beberapa cara pembuatan baju sablon.